CHRONOMETER
OFFICIALLY
CERTIFIED
Mungkin kita pernah melihat Arloji yang pada
dialnya tertulis Chronometer atau Chronometer Officially Certified, selain itu
banyak juga orang yang menyamakan chronograph dengan chronometer (padahal ke
dua hal ini sangat berbeda dan tidak ada hubungannya), tetapi apa itu
sebenarnya Chronometer?
Chronometer berasal
dari bahasa Yunani chronos+metron yang artinya pengukuran waktu, swiss
chronometer adalah jam (biasanya arloji mekanis), yang ketepatanya sudah di tes
dan diverifikasi oleh lembaga resmi swiss, chronometer adalah simbol dan
pengukuhan bahwa arloji tersebut memiliki kualitas yang baik.
Untuk mendapatkan
sertifikat chronometer, arloji harus melewati beberapa tes rumit yang dilakukan
selama 15 hari siang dan malam tanpa henti, keakuratan arloji tersebut akan
diperiksa pada lima posisi dan temperatur yang berbeda dengan menggunakan
kamera dan komputer yang akan menganalisa data, kegagalan dalam memenuhi
standar minimum akan mengakibatkan mesin tersebut harus ditolak untuk
mendapatkan sertifikat chronometer.
Tes ini dilakukan oleh
COSC (Controle Officiel Suisse des Chronometeres).
Pabrikan arloji akan
mengirimkan mesin-mesin terbaik mereka untuk mendapatkan sertifikat
chronometer.
Saat dikirimkan
kelembaga ini, arloji tersebut belum terpasang pada casingnya hanya mesin saja
(jika dinyatakan lolos baru pabrikan jam akan memasangkan casingnya), ada 3
lokasi COSC yaitu di Geneva, Bienne dan Le Locle.
Swiss sdh melakukan
tes chronometer sejak tahun 1878 dan COSC yang ada sekarang baru berdiri tahun
1973.
Rolex sekarang ini merajai peraihan sertifikat chronometer terbanyak. Sebagai gambaran, pada tahun 1995 saja 83% certifikat chronometer yang dikeluarkan COSC diberikan kepada Rolex, ke-2 adalah TAG Heuer, ke -3 Omega dan ke-4 Cartier dan ke-5 Bulgari.
Jadi jika anda
memiliki Arloji yang bertulisan Chronometer , maka anda patut berbangga, itu
artinya Arloji tersebut sudah melewati tes keakuratan yang diadakan oleh
lembaga resmi COSC, karena tidak semua mesin mekanis bisa secara sembarangan
mencantumkan tulisan Chronometer pada dial-nya, jika belum melalui serangkaian
tes yang sangat teliti dan mendapatakan sertifikat, tapi mungkin cerita akan
sedikit berubah jika, ternyata jam anda sudah pernah mengalami kerusakan dan
tidak akurat lagi, tapi saya rasa jangan terlalu kawatir, yang penting tulisan
Chronometer pada Arloji anda tetap akan ada di dialnya.
Geneva Seal adalah
simbol/cap yang ditemukan pada mesin arloji-arloji tertentu dari Swiss, tidak
semua arloji dari Swiss bisa mendapatkan simbol ini pada mesin buatan mereka,
karena simbol ini merupakan tanda yang menunjukkan kesempurnaan dari sebuah jam
mekanis dari sisi kualitas, ketepatan, ketahanan dan keahlian dalam ilmu jam.
Pada awalnya pemberian tanda ini dimulai tahun 1800-an saat pemalsuan arloji mulai menggejala pasar, tanda ini untuk memberikan tanda pada arloji-arloji yang sudah melewati pengecekan standar kualitas Swiss.
Dikemudian hari Geneva Seal menjadi sebuah tanda pencapaian kualitas tertinggi dari sebuah arloji, karena untuk mendapatkan tanda ini tidaklah mudah, hanya pabrikan arloji tertentu yang bisa memenuhi semua standar untuk mendapatkan simbol ini pada mesin jam mereka.
Ada 3 syarat dasar untuk memenuhi standar Geneva seal, seperti arloji itu harus mekanis dan dibuat, disetting di wilayah Geneva, setiap mesin harus memenuhi 12 peraturan teknis dan estetis yang sangat ketat, masuk didalamnya design mesin, karakteristik mesin dan kualitas produksi hingga finishing.
Mesin arloji tersebut
harus mendapatkan persetujuan oleh sebuah komisi yang terdiri atas 8 orang yang
sudah disumpah.
Sulitnya standar yang harus dipenuhi, mengakibatkan hanya beberapa pabrikan arloji yang bisa mendapatkan cap Geneva ini, dua diantaranya (mungkin kita sudah bisa menebak)Patek Philippe dan Vacheron Constantin, perusahaan lain hanya bisa memasukkan salah satu koleksinya atau kaliber tertentu dari buatan mereka dalam daftar Geneva Seal, diantaranya koleksi L.U.C dari Chopard dan Kaliber 9453 MC dari Cartier.
Sulitnya standar yang harus dipenuhi, mengakibatkan hanya beberapa pabrikan arloji yang bisa mendapatkan cap Geneva ini, dua diantaranya (mungkin kita sudah bisa menebak)Patek Philippe dan Vacheron Constantin, perusahaan lain hanya bisa memasukkan salah satu koleksinya atau kaliber tertentu dari buatan mereka dalam daftar Geneva Seal, diantaranya koleksi L.U.C dari Chopard dan Kaliber 9453 MC dari Cartier.
Yang menjadi catatan
adalah cap Geneva ini secara tradisi hanya dibubuhkan pada mesin/movement
arloji, bukan pada plat/dial, sehingga jika pada dial ada tulisan Geneva, itu
bukan serta merta berarti arloji tersebut mendapatkan Geneva Seal, walaupun
Vacheron Constantie juga memasang lambang Geneva Seal itu pada plat jam
buatannya.
Selain itu walaupun Geneva Seal merupakan simbol dari kesempurnaan sebuah jam, bukan berati secara otomatis jam yang mendapatkan tanda ini juga Chronometer, karena ada lembaga khusus dan tes ketat yang berbeda harus dijalankan untuk mendapatkan sertifikat Chronometer.
Pengertian Chronometer
Banyak orang yang masih rancu membedakan antara
chronometer dengan chronograph. Yang seringkali rancu adalah jam bertuliskan
Chronometer yang disebut sebagai jam Chronograph. Kedua kata ini walau sepintas
mirip tapi maknanya berbeda sekali. Chronograph adalah pencatat waktu dalam
durasi atau jarak tertentu dan biasanya digunakan untuk mengukur kecepatan.
Sedangkan chronometer adalah sebuah movement dengan akurasi tinggi yang telah
menjalani beberapa uji akurasi dalam berbagai posisi dan temperatur. Uji
Chronometer dilakukan oleh lembaga independen dan hanya menguji movement saja
tidak termasuk casing dan kelengkapan lain dari jam tersebut.
Setiap chronometer yang diterbitkan adalah unik dan
dicetak di bagian movement jam yang diuji dan sertifikat yang menyertai jam
tersebut. Setiap unit movement secara teliti diuji selama 16 hari dalam 5
posisi dan 3 temperatur yang berbeda. Setelah sertifikat chronometer didapat
maka produsen jam tersebut berhak menuliskan Chronometer pada dial jam yang
diproduksi dengan menggunakan movement yang sudah lolos uji. Gambar dibawah
adalah sebuah contoh jam dengan mengunakan movement chronometer. Girard
Perregaux Chronometer HF (High Frequency) Gyromatic dengan casing gold top dan
dial berwarna coklat tua. Jam ini diproduksi tahun 70-an.
Movement mekanikal diuji selama 16 hari dan dimulai dari
hari ke-0 saat movement diterima. Pengujian dilakukan dalam 5 posisi yaitu:
1. posisi movement berdiri dengan angka 12 di posisi jam 6
2. posisi movement berdiri dengan angka 12 di posisi jam 9
3. posisi movement berdiri dengan angka 12 di posisi jam 3
4. posisi jam menghadap kebawah (dibalik)
5. posisi jam menghadap ke atas.
Temperatur yang digunakan dalam uji ini ada 3 yaitu
(dalam Celcius): 23 (normal), 8 (pada hari ke 11) dan 38 (pada hari ke-38).
Setiap hari termasuk Sabtu dan Minggu, masing-masing movement diukur dan di
putar movementnya agar dapat terus berfungsi.
Tabel
dibawah adalah daftar kriteria bagi sebuah movement yang berhak mendapatkan
sertifikat Chronometer. Tidak boleh ada satupun kriteria yang gagal
dicapai.
How to Measure Quartz Chronometer?
COSC (Controle Officiel Suisse des
Chronometres) adalah sebuah lembaga independen yang melakukan uji
akurasi sebuah movement jam. Setiap movement yang lulus uji akan berhak
mendapatkan sertifikat Chronometer dan menuliskannya di dial jam. Tulisan
chronometer sering kita dapati di jam-jam mekanik. Seiring dengan berjalannya
waktu, tuntutan akan akurasi ternyata tidak hanya untuk jam mekanik. Jam-jam
dengan movement quartz-pun yang selama ini dianggap sebagai penunjuk waktu yang
akurat ternyata juga perlu melakukan uji chronometer untuk melihat seberapa
akurat movement tersebut. Hal ini dilakukan agar ada grading pada setiap
movement quartz dan ini tentu saja menambah nial jual sebuah jam quartz yang
lulus uji chronometer.
Movement quartz chronometer memiliki akurasi 10 kali
lebih baik dari movement quartz konvensional. Dalam uji chronometer untuk
movement quartz diterapkan standar yang tinggi sesuai dengan perkembangan
teknologi quartz saat ini. Standar tinggi ini diterapkan agar movement quartz chronometer
menjadi sesuatu yang sangat eksklusif dan hanya diaplikasikan pada jam-jam high
end. Contoh dibawah adalah jam Breitling Aerospace yang menggunakan mesin
quartz chronometer yang mereka sebut sebagai SuperQuartz.
Pengujian chronometer untuk movement quartz dilakukan
selama 11 hari dalam 1 posisi dan 3 temperatur yang berbeda. Pengujian ini
sangat berbeda sekali dengan movement mekanikal karena pada movement quartz
pengaruh grafitasi dan posisi movement relatif kecil. Tabel dibawah adalah sekuensial
yang dilakukan selama 11 hari pengujian. Posisi movement yang diuji menghadap
keatas. Pada hari ke 3 dan 4, kondisi temperatur dibuat berbeda secara
signifikan. Pada hari ke-7, semua movement yang diuji dirotasi posisinya untuk
melihat apakah ada deviasi dengan adanya perubahan posisi. Hari ke-9 dilakukan
uji 200 goncangan yang ekuivalen dengan 100G (100 kali lebih kuat dari
gravitasi).
Tabel
dibawah adalah standar yang harus dicapai agar sebuah movement quartz berhak
dan layak mendapatkan sertifikat Chronometer.
Seiko Chronometer: The story behind
Mungkin anda pernah melihat atau memiliki sebuah Seiko
high-end antik dengan tulisan chronometer pada dialnya,Sebelumnya saya berpendapat mungkin seiko membawa
produk-produk high-end nya untuk di uji di Swiss guna mendapatkan sertifikat
Chronometer. Namun ternyata Seiko tidak pernah melakukan itu.
Gambar
Seiko chronometer ini dipinjam dari forum seiko di Timezone dan merupakan
property dari Kohei (moderator).
Seiko menggunakan kata ‘Chronometer’ khusus untuk jam-jam
yang memiliki presisi tingi dan digolongkan dalam high-end seiko sampai tahun
1967. Pengujian dilakukan di laboratorium ‘French Chronometer Standard’ yang
memiliki kesamaan dengan sistem pengujian chronometer di Swiss. Mereka
melakukan sendiri pengujian terhadap jam-jam high end mereka dan juga
mengeluarkan sertifikat untuk hasilnya. Gambar dibawah adalah contoh sertifikat
chronometer yang dikeluarkan tahun 1966 oleh laboratorium itu.
Kegiatan yang semula dianggap sah-sah saja akhirnya berhenti setelah COSC Swiss tidak mengakui pengujian yang dilakukan tanpa sepengeahuan mereka dan menuntut Seiko untuk menghentikan semua pengujian dan penggunaan nama Chronometer pada setiap jam high end mereka. Hal ini dikarenakan nama ‘Chronometer’ adalah copyright dari COSC Swiss.
Pada tahun 1970 terjadi perubahan. COSC akhirnya membuka
perwakilan sertifikasi dan mulai melakukan pengujian movement-movement jam di
Jepang karena pada masa itu Seiko semakin produktif mengeluarkan jam-jam
high-end seperti Grand Seiko dan King Seiko. Keputusan COSC ini semakin
memperkuat jam-jam Jepang dalam memasarkan produknya ke pasar luar Jepang terutama
Amerika dan Eropa yang selama ini selalu menyepelekan produk-produk jam Jepang.
Penggunaan nama ‘chronometer’ ini pula sebagai alat ampuh Seiko dalam
memposisikan produk high-end nya sama dengan jam-jam buatan Swiss.
Beberapa jam high-end seiko seperti contoh Seiko KS
dibawah memang diposisikan untuk pasar non Jepang. Khusus jam-jam dalam
kategori ini tidak lagi menggunakan inisial KS pada dialnya dan mengutamakan
tulisan ‘Chronometer Officially Certified’. Casing juga menggunakan lapisan
emas (gold capped) aga sesuai dengan selera masyarakat di Eropa dan merika.
Pada tahun 1986, COSC menutup kantor perwakilanya di Jepang karena semakin sedikit jam-jam yang diuji dan mendapatkan sertifikat chronometer. Hal ini juga diakibatkan karena semakin gencarnya produksi jam-jam quartz yang tidak membutuhkan uji presisi ini.
Ada satu jenis Seiko KS yang bertuliskan ‘Special’ pada
dialnya. Jam ini memang special karena diuji dan di-adjust jauh lebih baik dari
uji jam yang lain. Versi ‘Special’ ini mengunakan automatic cal. 52XX-6000 dan
merupakan salah satu automatic high-end movement terbaik yang pernah dibuat
oleh Seiko. Gambar dibawah adalah salah satu contoh versi ‘Special’ KS date.
Gambar ini saya ambil dari forum seiko Timezone dan pemiliknya adalah Kohei sang
moderator forum.
Pada masa COSC masih melakukan pengujian chronometer di Jepang, Seiko tidak menyia-nyiakan kesempatan dengan membuatnya sebagai alat marketing yang ampuh untuk membuka pasar ke luar Jepang. Gambar dibawah adalah salah satu contoh brosur yang digunakan oleh Seiko chronometer untuk mempromosikan produknya.
ROLEX Vs OMEGA The Chronometer Battle
Chronometer
adalah sebuah pengukuran keakuratan sebuah jam melalui beberapa tahap
pengujian. Setiap jam yang lolos dalam uji ini akan dianugerahi sebuah
sertifikat kelulusan COSC (Controle Officiel Suisse des Chronometres) yang dikeluarkan
oleh badan resmi di Geneva.
Timing
contest ini juga merupakan ajang unjuk kebolehan dari brand-brand ternama
seperti Rolex, Omega, Patek Phillipe dll. Rolex dikenal sebagai merek yang
terbanyak menerima sertifikat ini (hingga saat ini) namun pada dalam
perkembangannya hanya Rolex dan Omega yang terlihat bersaing dengan ketat. Dan
ada sebuah masa dimana Rolex pernah jauh tertinggal dari Omega dalam hal
pencapaian jumlah sertifikat chronometer ini.
Sampai
tahun 1950, Rolex secara meyakinkan sebagai leader dalam penerimaan sertifikat
chronometer ini. Tahun 1952, keadaan mulai berubah saat Omega meluncurkan untuk
pertama kalinya Constellation
Chronometer.
Saat itu Rolex menjual 135,000 buah arloji chronometer sedangkan Omega menjual
8,000 buah. Dalam periode itu permintaan akan jam-jam chronometer semakin
meningkat dan ini membuat Omega berusaha memenuhi permintaan pasar tersebut
dengan banyak menguji jam-jamnya untuk mendapatkan sertifikat ini.
Tahun
1952, badan sertifikat chronometer mengeluarkan 42,000 sertifikat dengan
pembagian 26,951 buah untuk Rolex dan 13,954 buah untuk Omega. Tahun 1958 Omega
Constellation berhasil mengalahkan Rolex bahkan jauh tertinggal. Tahun 1963,
Omega berhasil mendapatkan 103,041 buah sertifikat sedangkan Rolex hanya 44,305
buah. Tahun 1969 keadaan mulai kembali berimbang, Omega mendapatkan 194,580 buah
sedangkan Rolex 179,169 buah…peningkatan yang sangat signifikan buat Rolex.
Tahun berikutnya keadaan mulai berbalik kembali, Rolex
unggul dengan 193,790 buah sedangkan Omega 161,424 buah. Pada saat itu Omega
mengalami kesulitan dalam produksi jam-jam chronometer (bahkan disinyalir
berlangsung hingga kini). Dengan masalah yang dialami oleh Omega itu, Rolex
semakin berjaya. Dari 453,799 sertifikat yang dikeluarkan, 440,799 diraih oleh
Rolex dan hanya 8,823 untuk Omega. Dari 8,823 sertifikat yang diperoleh Omega,
sebanyak 6,614 buah merupakan jam-jam quartz dan sisanya jam-jam mekanik.
Tahun 1991
kondisi masih sama, dari total 666,898 sertifikat sebanyak 626,398 diperoleh
Rolex, 9,871 oleh Tag Heuer dan 8,398 oleh Omega. Mido menempati urutan keempat
dengan jumlah sertifikat 4,251 buah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar